Pemerintah Provinsi Papua Barat mengejar kembali adanya penerbangan langsung dari Jakarta ke Manokwari.
“Terutama yang Garuda. Setidaknya seminggu 3 kali,” ujar Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan MSi, di Manokwari, 21 Agustus 2025.
Gubernur Papua Barat pun menugaskan instansi-instansi terkait untuk dapat mewujudkan penerbangan langsung tersebut.
Salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah data pasti jumlah pegawai perusahaan-perusahaan besar di Papua Barat yang bepergian dari Jakarta ke Manokwari. Salah satunya adalah para personil Tangguh LNG.
Data ini dibutuhkan agar bisa jadi salah satu konsiderans bagi maskapai-maskapai penerbangan untuk terbang langsung ke Manokwari.
Gubernur Papua Barat menyatakan Tangguh LNG sudah setuju agar para pegawainya terbang langsung ke Manokwari dari Jakarta bila ada urusan pekerjaan.
“Memang terminal penumpang kita belum seperti Sorong, tapi landasan bandara (Bandar Rendani, Manokwari) sudah memadai,” tegas Dominggus Mandacan.
Saat ini tak ada maskapai penerbangan, termasuk maskapai pelat merah, yang terbang langsung ke Manokwari dari Jakarta. Penerbangan ke Manokwari rata-rata harus transit di Makassar (Sulsel) atau Sorong (Papua Barat Daya).
Data papuakini menunjukkan Batik Air sempat terbang langsung Jakarta – Manokwari dengan nomor penerbangan ID6158 (BTK6158) mulai Jumat 28 April 2017. Penerbangan langsung tersebut sudah tidak ada lagi sejak beberapa tahun lalu.
Selain mengejar penerbangan langsung, Pemprov Papua Barat pada 29 Juli 2019 pernah memberi rekomendasi agar maskapai Citilink, AirAsia, dan Nam Air terbang ke Manokwari. (an/dixie)