Gubernur Papua Barat Harap Komposisi Pegawai OAP LNG Tangguh Makin Besar

Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan MSi, berterima kasih pada bp Indonesia yang telah mempekerjakan Orang Asli Papua (OAP) yang jumlahnya sekira 40 persen dari total yang direkrut di LNG Tangguh.

Terkait itu, Gubernur Papua Barat berharap ke depan ratio tersebut bisa makin besar dari tahun ke tahun hingga mencapai 60-70 persen.

Gubernur Papua Barat menyatakan ini dalam pertemuan Pemprov Papua Barat dengan Head of Country bp Indonesia, Hardi Hanafiah, di sebuah hotel di Manokwari, Kamis 21 Agustus 2025.

Prioritas pertama tenaga kerja lokal OAP untuk direkrut di bp di LNG Tangguh, beber Gubernur Papua Barat, adalah anak-anak suku-suku pemilik hak ulayat setempat, prioritas kedua adalah anak-anak kabupaten penghasil termasuk suku-suku Papua lainnya, prirotas selanjutnya adalah anak-anak suku-suku Papua Barat secara umum, lalu nasional dan internasional.

Gubernur Papua Barat Harap Komposisi Pegawai OAP LNG Tangguh Makin Besar
Pertemuan Pemprov Papua Barat dengan bp Indonesia di Manokwari, 21 Agustus 2025.

Pemprov Papua Barat menyadari perekrutan naker OAP tersebut harus dibarengi dengan pemenuhan persyaratan seperti ketrampilan maupun keahlian terakreditasi.

Pemprov Papua Barat senantiasa berupaya melakukannya melalui penignkatan kapasitas SDM melalui berbagai pelatihan maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang merupakan bagian dari Papua Emas, yang di wilayah Papua Barat berupaya Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Kreatif.

Gubernur Papua Barat dalam pertemuan tersebut juga menekankan pemberian kesempatan pada kontraktor lokal Papua Barat dalam mengerjakan proyek-proyek penunjukan langsung dan lelang terbatas antar kontraktor OAP senilai Rp1 M – Rp2,5 M, sesuai Perpres Nomor 17 Tahun 2019.

Gubernur Papua Barat menegaskan Perpres itu bukan cuma berlaku di lingkup pemerintahan tapi juga di non-pemerintahan.

Khusus di Papua Barat, ada Asosiasi Lokal Kontraktor Orang Asli Papua yang tersebar di seluruh kabupaten dengan 2741 anggota.

Sebelumnya, Hardi Hanafiah antara lain membeberkan proyek-proyek bp Indonesia di Papua Barat, seperti Proyek Tangguh UCC yaitu pengembangan lapangan gas Ubadari di Kabupaten Teluk Bintuni, peningkatan perolehan gas melalui penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (Carbon Capture, Utilization, and Storage / CCUS), dan kompresi gas di darat. (an/dixie)

Previous article85 Lolos, 11 Gugur, Seleksi Kepala Bappeda Papua Barat Tidak Dilanjutkan
Next articlePemprov Papua Barat Kejar Lagi Penerbangan Langsung Jakarta Manokwari