Perhatian tentang pendidikan dan perlindungan terhadap anak-anak asli Papua dan Indonesia pada umumnya wajib dilakukan oleh pemerintah guna menciptakan generasi penerus bangsa yang andal berdaya saing.
Hal itu dikatakan Martina Sawi salah satu tokoh perempuan asal Kabupaten Kaimana yang kini duduk di bangku Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB).
Menurutnya, perhatian pemerintah di dunia oendidikan perlu dilakukan secara serius sejak dini, agar ke depan anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak asli Papua dapat tumbuh menjadi generasi emas.
“Di momentum Hari Anak Nasional ke 41 ini bukan hanya sekadar perayaan, tapi bagaimana orang asli Papua harus berpikir lebih tentang nasib anak-anak generasi penerus di atas tanah yang begitu besar dan kaya ini,” kata Martina kepada papuakini via telpon seluler, Selasa 22 Juli 2025.
Pemerintah pusat maupun daerah harus bisa memastikan bahwa tidak ada oagi diskriminasi terhadap anak, baik secara mental maupun fisik.
Sebagai anggota MRPB di Pokja Perempuan, Martina juga menitipkan pesan kepada seluruh mama-mama asli Papua untuk memperhatikan dan merawat anak-anaknya dengan baik.
Upayakan agar ada waktu luang bersama anak-anak. Jadikanlah mereka layaknya seorang sahabat dan dampingi mereka dalam menyelesaikan pekerjaan rumah.
“Didik dan bentuklah karakter mereka supaya menjadi cerdas dan berkarakter baik. Jauhkan mereka dari tindakan kekerasan yang dapat merugikan oang lain,” ajaknya.
Dia juga menyampaikan ungkapan terimakasih dan menitipkan pesan ke Pemerintah Kabupaten Kaimana agar lebih meningkatkan dukungan yang selama ini telah diberikan kepada dunia pendidikan di Kaimana.
“Saya berharap pemerintah Kabupaten Kaimana dapat memperhatikan dunia pendidikan khusus kepada anak-anak asli Papua yang dapat ditunjung dengan dana Otonomi Khusus dalam bentuk program. Bukan hanya bagi mereka yang ada di kota tetapi sampai ke kampung-kampung,” katanya. (yos)
