Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaimana, Papua Barat, bakal mengumumkan hasil seleksi CPNS tahun 2024 pada hari Kamis, 17 April 2025 mendatang.
Ini terungkap dalam pertemuan Sekda Kaimana, Donald R Wakum, didampingi Kepala BKPSDM Kaimana, Onna Lawalata, dengan puluhan pendemo yang menamakan diri Aliansi CPNS 2024 Kabupaten Kaimana pada Senin, 14 April 2025.
Donald R Wakum yang diberikan arahan oleh Bupati Kaimana untuk menemui pendemo mengaki secara regulasi dan aturan Kabupaten Kaimana memang sudah melewati waktu. Untuk itu, mewakili Pemerintah Kkabupaten Kaimana, dia minta maaf.
Mantan Kepala BKPSDM Kaimana ini menyatakan, faktor utama yang menyebabkan keterlambatan ini adalah terkait adanya beberapa calon ASN yang diluluskan dalam kategori Orang Asli Papua (OAP) padahal mereka bukan OAP.
Persoalan ini kemudian disampaikan oleh beberapa kelompok masyarakat, sehingga hasil seleksi itu sampai hari ini belum dapat diumumkan Pemkab Kaimana.
“Setelah kami meminta petunjuk dari Bapa Bupati, maka kami diberikan arahan untuk dapat menerima adik-adik, atau para peserta, guna memberikan informasi. Semoga jangan lagi jadi bias atau berkembang di luar yang justru akan menimbulkan tanda tanya atau persoalan-persoalan baru,” ujar Sekda Kaimana.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kaimana menyatakan telah Kabid di kantornya mengurus pemberkasan semua CPNS yang lulus.
“Hari ini saya minta kepada Pak Kabid urus pemberkasan semua yang lulus. Jadi nanti Pa kKabid siap untuk memberikan pengumuman semua CPNS yang lulus. Pengumuman paling lambat nanti hari Kamis kami sudah umumkan,” jelas Onna Lawalata.
Setelah mendengarkan jawaban dari Sekretaris Daerah maupun Kepala BKPSDM, puluhan pendemo ini kemudian meninggalkan kantor bupati dengan tertib.
Aksi damai ini dilakukan untuk mempertanyakan sekaligus menuntut Bupati dan BKPSDM Kaimana segera mengumumkan hasil CPNS tahun 2024 yang belum juga diumumkan hingga kini.
Pantauan papuakini, para pendemo itu awalnya berkumpul di Gedung Pertemuan Krooy sebelum berjalan menuju kantor Bupati. Namun mereka tak bisa masuk karena aparat kepolisian berjaga di pintu pagar kantor bupati Kaimana.
Di tempat ini koordinator serta beberapa perwakilan secara bergantian menyuarakan aspirasi mereka melalui pengeras suara yang terpasang di sebuah mobil. (yos)