Salah satu anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), Martina Sawi, melakukan kunjungan kerja ke asrama nahasiwa Kaimana di Manokwari pada 29 Desember 2023.T
ak hanya bertatap muka dan menerima aspirasi, dalam kesempatan tersebut perempuan yang merupakan utusan perempuan dari Kabupaten Kaimana ini juga memberikan bingkisan pada para mahasiswa yang tinggal di asrama.
Kepada papuakini pada 31 Desember 2023, wanita yang sebelumnya pernah datang ke asrama tersebut sebagai kontraktor untuk mengerjakan bak penampung air, mengaku sangat bersyukur karena bisa kembali berkunjung untuk mendengar masukan dan aspirasi dari para mahasiswa Kaimana yang kuliah di Manokwari.
“Kegiatan ini, selain penyaluran aspirasi, tapi juga mama datang untuk bersilahturahmi dan sekaligus menyampaikan kepada mama punya anak-anak di asrama bahwa sekarang mama sudah menjadi anggota MRPB dan pasti walau tidak banyak tetapi mama akan lihat mereka,” tuturnya.
Dalam pertemuan itu para mahasiwa meminta MRPB memperjuangkan nasib anak Papua yang telah selesai kuliah agar mendapatkan perkerjaan layak.
Hal itu sangat penting karena rata-rata mereka berasal dari keluarga tidak mampu, dan orang tua mereka mengeluarkan biaya kuliah ktidak sedikit.
“Memang dalam pertemuan itu para mahasiwa lebih banyak berbicara tentang nasib mereka setelah kuliah. Mereka juga menitipkan pesan ke MRPB agar dalam setiap penerimaan CPNS, maupun sekolah kedinasan, harus memperhatikan anak asli Papua, termasuk mereka yang lahir besar di tanah ini,” jelasnya.
Mahasiawa asal Kaimana juga meminta kepada dirinya agar dapat memperhatikan mahasiswa dari beberapa daerah lain yang sedang bertudi di Manokwari. Bukan hanya mereka yang bersal dari kabupaten di wilayah provinsi Papua Barat tetapi juga ada dari provinsi Papua.
“Karena mama datang itu ada bawah sedikit bingkisan bahan pokok, maka kita punya anak-anak di asrama Kaimana juga minta mama untuk lihat mereka punya teman-teman yang ada di asrama lain. Memang mama akui bahwa sekarang ini mama sudah ada di MRPB dan wajib melihat semua, karena mereka semua adalah anak-anak kita,” katanya.
Kepada papuakini, Martina juga menyampaikan pesan dan harapan mahasiswa di asrama Kaimana untuk Pemkab Kaimana. Mereka minta Pemkab Kaimana memberikan bantuan kasur dan bantal.
“Mama punya anak-anak di asrama juga bilang kalau mereka mengaku salah, dan meminta bantu kepada pemerintah daerah untuk memperbaiki jendela-jendela yang kacanya pecah. Bila perlu mereka siap buat surat pernyataan bahwa tidak akan melakukan hal-hal yang mencoreng nama baik Kabupaten Kaimana,” terangnya.(yos)