Bupati Pegunungan Arfak Imbau Masyarakat Tinggalkan Adat yang Merugikan

Bupati Pegunungan Arfak (Pegaf), Yosias Saroy SH MH, meminta masyarakat untuk selalu menjaga adat yang baik sembari meninggakan adat yang merugikan.

“Kepada para kepala suku besar dan sub suku, kepala distrik, kepala kampung, LMA, dan Dewan Adat harap sampaikan pada masyarakat untuk meninggalkan adat yang merugikan kita semua, yang menghambat iman kita, yang menghambat pembangunan,” ujar Yosias Saroy.

Bupati Pegaf mengatakan ini dalam upacara bendera peringatan HUT ke-11 Kabupaten Pegaf di lapangan upacara Iray, Anggi, 16 November 2023.

Terkait itu Bupati Pegaf berharap masyaraat dapat membuka diri terhadap kebijakan pemerintah yang pro rakyat, dengan tidak menghalangi proses pembangunan melalui hak-hak ulayat, palang-memalang, dan tuntut menuntut.

“Karena semua program pemerintah berorientasi pada pengambangan kualitas hidup seluruh lapisan masyarakat, sesuai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati mewejudkan Kabupaten Pegaf yang aman, religius, maju, mandiri, dan sejahtera,” pesan Yosias Saroy.

Bupati Pegaf juga mengingatkan para pegawai, mulai dari pimpinan sampai staf, untuk selalu berada di tempat kerja di setiap hari kerja melayani masyarakat.

“Bukan cuma ASN, pegawai saja, tapi kepala distrik, kepala kampung, para gembala juga harus ada di tempat. Mari jalankan tugas kita masing-masing dengan penuh tanggungjawab dengan takut akan Tuhan,” ingat Yosias Saroy.

Bupati Pegaf menyadari masih banyak yang harus dibenahi untuk selalu mengisi pembangunan. “Harus kerja, jangan malas-malas. Jangan kerja untuk diri kita sendiri tapi untuk masyarakat, karena masih banyak masyarakat yang tertinggal yang butuh sentuhan kita,” pesan Yosias Saroy.

Soal angka kemiskinan ekstrem dan stunting yang masih tinggi juga jadi perhatian Bupati Pegaf, termasuk masalah pernikahan dini yang berpotensi besar mendatangkan masalah-masalah kesehatan pada ibu dan janin serta bayi.

“Hindari kawin muda, sadarkan masyarakat, beri konseling, sosialisasi UU perkawinan, jangan sampai kebiasaan masih muda, masih usia sekolah, sudah kawin. Kita bukan hidup di jaman dulu lagi. Patuhi aturan,” beber Yosias Saroy.

Seperti diberitakan sebelumnya, upacara ini turut dihadiri Drs Dominggus Mandacan, yang adalah Kepala Suku Besar Arfak turunan Lodewijk Mandatjan dan Penjabat Bupati Pegaf pertama. (an/dixie)

Previous articleSelamat HUT ke 11 Kabupaten Pegunungan Arfak
Next articlePemkab Pegunungan Arfak Raih BKN Award 4 Kategori