Upaya pemberdayaan masyarakat terus dilakukan berbagai pihak, termasuk Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI). Salah satunya melalui pelatihan kerajinan tangan untuk ibu-ibu GPKAI Ikatan 11 Majelis Daerah (MD) Meyah.
Pelatihan yang dibuka Kepala Suku Besar Arfak, Drs Dominggus Mandacan MSi, itu digelar di Jemaat Karunia Jouben, Kampung Mebji SP 1 Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, 15 Agustus 2023.
Dominggus Mandacan sangat bersyukur dengan adanya pelatihan tersebut, karena akan bisa semakin memberdayakan masyarakat di Papua Barat, khususnya di Manokwari.
Untuk itu, Dominggus Mandacan mengatakan peserta pelatihan harus tekun, serius, dan rajin mengikuti materi-materi yang diberikan pelatih dari Thailand, Tjoem.
Dominggus Mandacan, yang didampingi istri Ny Juliana Mandacan-Kiriweno, juga berharap ada perhatian dan bantuan dari instansi-instansi pemerintah terkait dan Dekranasda tingkat kabupaten dan provinsi untuk, antara lain, fasilitasi pemasaran hasil-hasil kerajinan tangan yang diolah dari rumput Vetiver itu.
Sebelumnya, rasa syukur atas pelatihan tersebut juga dinyatakan Ketua Majelis Umum GPKAI, Pdt Daniel Rukan MTh. Dia menegaskan pelatihan tersebut merupakan bagian dari 5 program prioritas Majelis Umum GPKAI.
Lima program itu adalah perluasan kerajaan Allah, penguatan kapasitas organisasi, pengembangan leadership team, pemberdayaan potensi gereja lokal atau pemberdayaan ekonomi gereja, dan kemitraan.
“Program apapun, kegiatan apapun, harus mengacu pada 5 program prioritas yang merupakan hasil Rakernas GPKAI di Minyambouw medio 2017,” ingat Daniel Rukan.
Sementara itu, fasilitator misi GPKAI dalam pelatihan tersebut, Michael Cochran, membeberkan singkat pemprosesan rumput Vetiver dari mulai pembudidayaan hingga pengerjaan sampai jadi hasil kerajinan tangan untuk dipasarkan.(an/dixie)