Tim Penyusun Masterplan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Kabupaten Kaimana dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) telah tiba di Kabupaten Kaimana, Papua Barat, pada 05 Agustus 2022.
Siaran pers Pemkab Kaimana menyebutkan, tim yang berjumlah enam orang ini semuanya merupakan Profesor dan Guru Besar di IPB. Mereka adalah Dietriech B Bengen pakar Ekologi Pesisir dan Laut, Mulyono S Baskoro pakar Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Sugeng Hari Wisudo pakar Teknologi Kelautan, Syamsul Bahri Agu pakar Inderaja dan SIG Kelautan Pemodelan Geospasial, Mochammad Riyanto pakar Fishing Technology and Fish Behavior, dan Irza Effendi pakar Akuakultur.
Sejak hari pertama tiba di Kaimana, Tim FPIK IPB langsung mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Dinas Perikanan Pemkab Kaimana, UPTD KKPD Kaimana, Conservasi Indonesia dan sejumlah pelaku usaha perikanan yang ada di Kaimana, di Hotel Grand Papua. FGD ini dimaksudkan untuk menggali informasi dan data penunjang.
Keesokan harinya, 07 Agustus 2022, tim turun ke kawasan perikanan di Kaimera Siawatan di Distrik Teluk Etna, Teluk Triton, dan Kampung Namatota. Di lokasi, tim juga menggali data yang dibutuhkan dalam penyusunan dokumen masterplan SKPT tersebut.
Setelah kembali ke Kota Kaimana, malamnya, bertempat di Resto Tanjung Simor, tim makan malam sekaligus audiensi dengan Bupati Kaimana, Freddy Thie, yang didampingi Sekda Kaimana, Donald R Wakum.
Dalam keterangannya, Bupati Kaimana berterimakasih pada Tim FPIK Kaimana yang serius membantu Pemkab Kaimana mengelola potensi perikanan yang ada di Kaimana.
Lebih lanjut, Freddy Thie mengatakan selama ini Kabupaten Kaimana dikenal dengan Kingdom of Fish (Kerajaan Ikan) karena potensi perikanannya yang besar. Akan tetapi, besarnya potensi tersebut tidak berdampak signifikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat karena pengelolaan potensi perikanan tersebut belum dikelola secara profesional.
“Semoga dengan bantuan Tim (FPIK IPB) untuk menyusun dokumen Masterplan SKPT di Kaimana, sehingga ke depan kita sudah punya dokumen perencanaan yang baik sebagai pedoman kita dalam mengelola dan mengembangkan potensi perikanan yang kita miliki,” kata Bupati Kaimana.
Freddy Thie menerangkan, salah satu kendala yang dia dapat setiap kali meminta bantuan kepada Pemerintah Pusat untuk mengembangkan SKPT di Kaimana yaitu tidak adanya dokumen perencanaan yang secara akademik bisa dipertanggungjawabkan.
“Bukan cuma masterplan yang kita tidak punya, data-data perikanan pun kita belum lengkap. Padahal ini merupakan hal mendasar yang wajib kita miliki. Apalagi perikanan dan kelautan merupakan salah satu leading sector kita,” ungkap Bupati Kaimana.
Besoknya, 08 Agustus 2022, Tim kembali bertemu dengan Bupati Kaimana di Resto Tanjung Simora untuk melanjutkan diskusi. Kali ini pembahasan mereka fokus pada perencanaan budidaya ikan air tawar, air payau, dan air laut.
Dalam kesempatan ini Bupati Kaimana dapat banyak masukan, khususnya dari Irza Effendi yang memiliki kepakaran di bidang budidaya perikanan.(*)