Realisasi Pendapatan APBN 2022 Papua Barat Turun

Realisasi Pendapatan APBN Wilayah Papua Barat sampai dengan 31 Januari 2022 turun 23,30% dibanding periode sama tahun 2021.

Siaran pers Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Papua Barat tertanggal 24 Februari 2022 menyebutkan realisasi itu per 31 Januari 2022 sebesar Rp147,93 M.

Penurunan terbesar disumbang oleh Bea Masuk yang turun -97,69% (yoy), disusul PBB turun -72,31% (yoy) dan PPh Non Migas turun -49,96% (yoy).

Di sisi lain, pajak lainnya dan PNBP mampu tumbuh positif 76,64% (yoy) dan 0,47% (yoy).

Realisasi Belanja K/L (Kementerian/Lembaga) juga turun -46,21% (yoy) menjadi Rp154,47 M.

Penurunan ini disebabkan oleh belum optimalnya realisasi belanja barang dan modal di awal tahun 2022 lantaran masih dalam tahap persiapan pengadaan barang atau jasa.

Realisasi belanja ini diperkirakan akan meningkat di triwulan pertama 2022 seiring dengan program pembangunan infrastruktur di Papua Barat.

Sementara itu, realisasi TKDD naik 33,58% menjadi Rp697,95 M. Besaran realisasi tertinggi dicapai oleh DAU dan DBH, masing-masing Rp684,40 M dan Rp9,52 M.

Proyeksi penerimaan pada bulan Januari understated sebesar Rp1,33 miliar (realisasi Pajak lebih tinggi Rp2,09 miliar, realisasi Bea Cukai lebih tinggi Rp10 juta, dan realisasi PNBP lebih rendah Rp77 juta).

Pada bulan Februari 2022, penerimaan pajak diproyeksikan Rp120,36 miliar, Bea Cukai Rp10 juta dan PNBP Rp23,94 miliar.

Proyeksi Belanja pada bulan Januari 2022 overstated sebesar Rp315,64 miliar (realisasi Belanja K/L lebih rendah Rp344,25 miliar dan realisasi TKDD lebih tinggi Rp28,61 miliar). Pada bulan Februari 2022, Belanja K/L diproyeksikan Rp498,72 miliar dan TKDD Rp695,12 miliar.(*/dixie)

Previous articleDharma Wanita PUPR Papua Barat Dilantik, Operasikan Kantin
Next articleSeluruh Istri ASN PUPR Papua Barat Diimbau Aktif di Dharma Wanita