Begitu tiba di Bandar Udara Utarom Kaimana, Wakil Bupati Kaimana, Hasbulla Furuada, meninjau kondisi Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan bertemu langsung dengan Direktur RSUD Kaimana Subhan Hassanusi, Rabu (08/12/2021).
Dengan ditemani Danyon 764/ Iamba Baua Kaimana, Letkol Inf Dwi Dipiyono, Wakil Bupati juga mendatangi Puskesmas Kaimana yang menjadi sasaran amukan warga pada Selasa (07/12/2021) kemarin.
Setelah berkeliling sebentar di luar maupun dalam bangunan Puskesmas, Wakil Bupati bersama Danyon bergerak menuju Jalan Perindustrian Kelurahan Kaimana Kota untuk melayat rumah duka.
Pria asal Teluk Arguni ini disambut dengan pelukan dan tangisan keluarga. Wakil Bupati juga menyampaikan permohonan maaf karena baru saja kembali ke Kaimana sehingga hari ini baru bisa hadir di rumah duka.
Sebagai anak adat, Wakil Bupati menyerahkan beberapa buah piring besar kepada keluarga almarhum sebagai tanda permohonan maaf secara adat.
Pria asli Suku Irarutu ini berharap persoalan ini dapat segera diselesaikan antara pihak korban dan pemerintah daerah, sehingga pelayanan kepada masyarakat di RSUD maupun Puskesmas dapat kembali dilakukan.
Persoalan ini bermula ketika Herson Monenggue meninggal dunia pada Selasa (07/12/2021). Menurut informasi yang beredar, yang belum berhasil dikonfirmasi kebenarannya, pria berusia 35 tahun ini meninggal sehari setelah divaksinasi Covid-19.
Tak hanya soal kematian Herson, namun pengambilan bantuan sosial dari kementerian yang mewajibkan peserta menunjukan kartu vaksin, serta informasi pemberlakukan posisi duduk yang berbeda di salah satu sekolah antara murid yang telah divaksin dan yang belum divaksin, tambah menyulut emosi warga.
Simpang siurnya informasi ini kemudian menyulut amarah sebagian warga kaimana, sehingga menimbulkan aksi protes yang berujung pada perusakan fasilitas di Puskesmas Kaimana.
Kapolres Kaimana, AKBP I Ketut Widiarta SIK MH yang turun langsung ke lapangan terus berupaya melakukan pendekatan secara persuasif, walau berulangkali mendapat cacian dari warga.
Dengan penuh kesabaran, orang nomor satu di Polres Kaimana ini terus mengimbau agar peserta aksi tidak melakukan tindakan anarkis dengan merusak fasilitas yang ada, dan menyatakan akan menyediliki penyebab kematian almarhum.
Di tengah hangatnya situasi, Wakil Bupati Kaimana yang pada Selasa kemarin berada di luar Kaimana, turut memberikan arahan melalui sambungan telpon yang dipasangkan ke pengeras suara.
Upaya menenangkan warga juga dilakukan Yohan Werfete, Ketua Dewan Adat Kaimana, di lokasi aksi. Setelah mendapatkan penjelasan, kelompok massa pun membubarkan diri.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi terkait penyebab meninggalnya almarhum yang telah dimakamkan pada hari ini.(yos)