Papua Barat Kejar Implementasi Proyek Konservasi StAR

Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan, dan Kepala Balitbangda Papua Barat, Prof Dr Charlie D Heatubun SHut MSi, mengadakan rapat koordinasi tingkat tinggi dengan Konsorsium Proyek StAR untuk mendiskusikan implementasi Proyek StAR di Papua Barat, di Jakarta, Kamis (27/05/2021).

Keterangan pers yang diterima papuakini menyebutkan, proyek StAR adalah sebuah inisiatif yang diinisiasikan sebagai kolaborasi multinasional untuk membangun kembali populasi hiu belimbing yang sehat, beragam secara genetik, dan dapat berkembang-biak secara mandiri di Papua Barat melalui translokasi telur dari stok pembiakan akuarium internasional.

Hiu belimbing, sebuah spesies karismatik yang digemari wisatawan, saat ini memiliki status Terancam Punah (Endangered) berdasarkan Daftar Merah International Union for the Conservation of Nature (IUCN) akibat tekanan perburuan sirip hiu di tahun 1990an.

Di KKPD Raja Ampat yang terkenal memiliki tingkat pemulihan populasi hiu karang yang baik, penampakan hiu belimbing masih sangat minim di 20 tahun terakhir berdasarkan data tim monitoring UPTD BLUD Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Raja Ampat.

Menurut analisis kelayakan populasi yang dijalankan Proyek StAR, dengan upaya intervensi restocking, populasi hiu belimbing di Papua Barat dapat kembali sehat dalam 8-10 tahun ke depan.

Jika tanpa intervensi diperkirakan populasi yang sekarang akan membutuhkan 60-90 tahun untuk berkembang mencapai 100-200 individu saja, dengan kemungkinan kepunahan 23%.

Dalam pertemuan ini, pemaparan materi tentang rencana implementasi Proyek StAR dilaksanakan oleh Prof Charlie Heatubun, Dr Erin Meyer, dan Dr Christine Dudgeon, sebagai perwakilan Konsorsium Proyek StAR.

Gubernur Papua Barat dalam pertemuan in menyampaikan Proyek StAR adalah salah satu implementasi nyata Perdasus No 9 tahun 2019 sebagai Provinsi Berkelanjutan (Konservasi) untuk pembangunan berkelanjutan dan ekonomi biru.

Secara umum, semua para pemangku kepentingan dari KKP, LIPI, BRIN, BKIPM dan Staf Khusus Presiden yang hadir di rapat, bersedia untuk mendukung dengan saling berkoordinasi dan bersinergi antar lembaga-lembaga terkait, untuk kesuksesan implementasi Proyek StAR

Sebagai proyek yang didukung IUCN Shark Specialist Group dan IUCN Conservation Planning Specialist Group, Proyek StAR adalah upaya pemulihan spesies laut melalui translokasi yang pertama di dunia.

Upaya tersebut diharapkan akan menjadi contoh (blueprint) untuk pemulihan populasi spesies laut lainnya, dan membawa Provinsi Papua Barat dan Indonesia ke atas panggung dunia sebagai “conservation leader.”(*)

Previous articlePKK Papua Barat Salurkan Bantuan Bapok dan PAUD di Pegunungan Arfak
Next articlePKK Papua Barat Gelar Lomba Administrasi dan B2SA