Ada banyak tanda-tanda alam yang dianggap sebagai sinyal kemenangan suatu perjuangan. Orang yang memiliki iman sudah pasti mempercayai tanda-tanda kemenangan itu.
“Saya sudah tiga kali bertarung di Pilkada, sehingga sudah bisa membaca arah kemenangan,” ujar calon bupati petahana Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw MT saat meresmikan tiga posko di Kota Bintuni, Rabu (21/10/2020).
Tanda kemenangan pertama saat pencabutan nomor urut di KPU tanggal 24 September 2020 lalu. Saat itu pasangannya, calon wakil bupati petahana Teluk Bintuni, Matret Kokop, menarik nomor undian 9. Angka paling besar dalam semua angka sekaligus angka hoki(keberuntungan). Angka 9 juga berarti 9 Desember yang merupakan hari pencoblosan.
“Selanjutnya, karena kami mendapat angka besar, maka saya yang duluan mencabut nomor urut. Puji Tuhan,atas doa kita semua akhirnya nomor 2 yang merupakan harapan semua simpatisan kita dapatkan,” tutur Petrus Kasihiw dalam keterangan pers yang diterima papuakini.
Mnurutnya, itu tanda dari Tuhan bahwa tanggal 9 Desember momor dua yang menang. “Kita bukan Tuhan tetapi biasanya tanda-tanda kemenangan itu ditunjukkan Tuhan. Lewat iman saya Tuhan masih mengijinkan Pit-Matret melanjutkan. Apalagi kami sudah melakukan apa yang jadi milik dunia dan Tuhan,” beber Petrus Kasihiw.
Tanda selanjutnya adalah antusiasme masyarakat yang tidak terbendung dalam kampanye dan peresmian posko dari Distrik Tuhiba, Dataran Beimes, sampai Distrik Kuri.
“Di Dataran Beimes, tulisan di baliho Anda memasuki kawasan PMK2. Berarti itu hanya milik PMK2. Begitu pula di Distrik Fafurwar. Fafurwar adalah tempat pusar saya dipotong sehingga sudah pasti kami menang. Di Babo massa di sana dua kali lipat dari saat pilkada 2015. Maka kami pastikan menang di Babo,” ujar Petrus Kasihiw.
Bagaimana dengan Kampung Yakati dan Yensei, Distrik Wamesa? Di Pilkada 2015 PMK2 hanya meriah 7 suara. “Kami pastikan Pilkada 2020 ini PMK2 menang di sana,” yakin Petrus Kasihiw.
Begitu pun di Distrik Kuri. Target kemenangan di sana di atas 80 persen. karena ada dua kampung yang menyatakan 100 persen suara untuk PMK2.
“Di medsos banyak yang mengklaim tidak suka dan benci Piet. Ternyata semuanya cuma karangan di media sosial, karena faktanya akar rumput masih suka dan rindu,” tandas Petrus Kasihiw.(an)