Petrus Kasihiw Ditandu di Kampung Tali Pusarnya Dipotong

Pasangan calon petahana bupati dan wakil bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw MT dan Matret Kokop SH (PMK2), ditandu mengunakan rumah adat dari tempat pemotongan pusar Petrus Kasihiw, diarak ratusan masyarakat ke posko pemenangan di Kampung Taniba, Distrik Fafurwar, Selasa (13/10/2020).

Sebelum sampai di tempat potong pusar, PMK2 meresmikan satu posko pemenangan di salah satu kampung persiapan.

Sesampainya di Kampung Taniba, PMK2 meresmikan enam posko pemenangan, dilanjutkan dengan orasi orasi politik oleh partai koalisi dan pasangan calon.

Petrus Kasihiw dalam orasi politiknya mengatakan, orang-orang yang mengkritik mereka berjalan di atas jalan dan mengunakan telekomunikasi yang dibangun di era pemerintahanya, tetapi mengklaim tidak ada pembangunan.

“Apakah sarana-sarana tersebut jatuh dari atas? Itu kita yang bangun. Mereka hanya penikmat-penikmat saja. Kami adalah pejuang pemekaran kabupaten ini, dan di tanah ini pusar kami dipotong,” tegas Petrus Kasihiw dalam keterangan pers yang diterima papuakini.

Piet, sapaan akrabnya, lalu mengatakan sebenarnya dia dan Matret Kokop tidak mau ditandu karena ini akan menjadi beban. Namun, beban tersebut akan dijawab sedikit demi sedikit, termasuk akses jalan yang akan diaspal tahun 2021.

“Memang jalan ini dibangun oleh perusahaan, tapi mulai tahun 2017 mulai dilakukan peningkatan yang dibiayai APBD Kabupaten Teluk Bintuni,” jelasnya

Terkait usulan pemekaran dua kampung dari Taniba, Piet mengatakan akan menyelesaikan dulu usulan 145 kampung. “Setelah itu baru kita lihat aturan dan naikkan statusnya,” pungkas Piet.(*/an/dixie)

Previous articleJika Terpilih, A2 Akan Bangun Sekolah Unggulan Berbasis Asrama di Teluk Wondama
Next articleDistransnaker Papua Barat Turunkan Tim UMP 2021