Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah (LP3KD) Papua Barat berharap Pesparani Nasional II tetap melombakan semua mata lomba, yang rencananya dilombakan di ajang nasional yang ditunda pelaksanaannya akibat pandemi Covid-19 tersebut.
Harapan ini dilontarkan Ketua LP3KD Papua Barat, Dr Roberth Hammar, didampingi Wakil Ketua 1 LP3KD Papua Barat, Dr Abraham Yumte, Minggu (19/07/2020).
Harapan ini diutarakan menyusul munculnya sejumlah opsi yang pada intinya mengurangi jumlah mata lomba yang akan dilombakan di kegiatan yang semula akan digelar di Kupang, NTT, lalu direschedule ke 2021 itu.
Alasannya, agar kegiatan itu benar-benar mengakomodir semua peserta yang telah mempersiapkan diri untuk mengikuti seluruh mata lomba yang dilombakan.
“Kontingen papua Barat telah menyiapkan diri sejak lama, dan sudah siap mengikuti semua mata lomba di Pesparani II. Kontingen kita berasal dari hampir setengah kabupaten/kota di Papua Barat,” jelasnya.
Kontingen juga didominasi anak-anak Papua yang sudah mempersiapkan diri dengan optimal, dan diyakini mampu meraih prestasi puncak di ajang yang awalnya dijadwalkan dilaksanakan pada 28 Oktober 2020 sampai 1 November 2020 itu.
Menurut Hammar, dengan persiapan yang sudah dilakukan sejauh ini, dia optimis kontingen Papua Barat bisa menyabet juara umum di ajang tersebut.
Selain soal mata lomba, dia juga berharap syarat umur dalam lomba ini dipertahankan sesuai usia peserta lomba saat rencana awal lomba akan digelar.
Persoalannya, dengan digesernya jadwal lomba ke 2021, yang belum pasti tanggal dan bulannya itu, dikhawatirkan bakal ada anggota kontingen Papua Barat yang akan melewati batas umur saat lomba digelar di 2021, sehingga tak bisa ikut lomba tersebut.
“Kami harap usulan-usulan ini bisa dipertimbangkan dan diterima. Meski begitu, apapun keputusan LP3KN, kami siap menerima dan menjalankannya,” tandasnya.(an/dixie)