Putra dan Putri Indonesia Timur sedang berlomba menunjukkan taring mereka untuk membanggakan Indonesia bahkan internasional.
Contohnya penyanyi dan pencipta lagu viral saat ini, Andmesh Kamaleng dan Marion Jolla, dari NTT yang musik dan penampilannya di kalangan anak-anak milenial.
Baru-baru ini juga Indonesia dikejutkan dengan penampilan perdana model cantik asal Papua, Olvah Alhamid, yang di catwalk New York Fashion Week, Amerika Serikat, bersanding dengan model-model dunia lainnya.
Ada pula pilot pertama Garuda dan Citilink adalah putri-putri asli Papua, dan tiga penyayi milenial berdarah Maluku, GAC, yang sempat merajai tangga-tangga lagu nasional.
Publik kembali dikejutkan dengan berita bahagia dari Provinsi Paling Timur di Indonesia, Papua.
Seorang anak sederhana dari Pulau Yapen, Billy Mambrasar, diterima di kampus top dunia yang terkenal susah untuk ditembus, Universitas Harvard.
Kampus ini merupakan tempat presiden-presiden Amerika Serikat seperti Barack Obama dan pebisnis seperti Bill Gates dan Mark Zuckerberg belajar.
Kebahagiaan tersebut tumpah ruah di video di akun YouTube-nya. Dalam video berdurasi 6 menit tersebut, Billy bersama keluarganya tampak membuka e-mail yang dikirim Universitas Harvard. Semuanya bersorak kegirangan ketika hasilnya dinyatakan bahwa Billy Mambrasar diterima.
Billy Mambrasar berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Ekonomi keluarga ini bergantung pada hasil jualan kue dan makanan ibunya. Ayah Billy seorang guru honor.
“Ketika saya diumumkan memperoleh Beasiswa Indonesia Timur dari LPDP angkatan pertama, saya sangat senang karena akan bertemu dengan kurang lebih 100 orang terpilih, yaitu saudara dan saudari saya dari Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua dan Papua Barat. Saya saat itu berterimakasih kepada rakyat Indonesia, yang telah memberikan kami kesempatan untuk memperoleh beasiswa tersebut untuk dapat berkuliah di luar negeri,” tutur putra asli Biak, Papua, yang seumur hidupnya selalu memperoleh beasiswa untuk belajar itu.
Ke depannya dia akan berkeliling ke Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, NTT, NTB, Papua, dan provinsi-provinsi Indonesia timur lainnya, untuk membantu mereka memperoleh jalan untuk kuliah di kampus seperti Oxford atau Harvard dengan beasiswa.
“Kampus top dunia bukan hanya milik anak-anak kaya di Jawa saja, akan tetapi katong anak-anak Indonesia Timur juga punya kesempatan yang sama untuk masuk. Ini waktunya Indonesia Timur bangkit!” ajak Billy.(*/dixie)
