Alkitab akan diterjemahkan ke dalam enam bahasa ibu di Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Penerjemahan itu hasil kerjasama Wycliff Associates, Gereja Protestan Indonesia (GPI) di Papua, Bahasa Techonology Solution, dan Dewan Adat Kaimana.
Enam bahasa ibu itu adalah bahasa Mairasi, Irarutu, Madewana, Oburau, Napiti, dan Miere.
“Atas nama pribadi dan pemerintah daerah kami menyampaikan terima kasih pada tim penerjemah dari Jayapura. Terimakasih ade-ade sudah datang melaksanakan tugas ini. Ingat bahwa tugas ini adalah tugas yang mulia dan ini adalah kesempatan bagi kita bekerja untuk Tuhan,” ujar Asisten I Pemkab Kaimana, Luther Rumpumbo SPd, sebelum menutup lokakarya terjemahan Alkitab.
[irp]
Mantan Kadis Pendidikan Kaimana ini menyebut, terjemahan ini sangat penting karena selain akan dilihat anak cucu, juga dapat menambah nilai iman sekaligus menjadi asset berharga bukan hanya bagi pemerintah tapi juga delapan suku asli di Kabupaten Kaimana.
Dia berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini tapi kembali dilakukan tahun depan agar Alkitab yang diterjemahkan bisa mencapai 100 persen dalam bahasa ibu.
Hal senada disampaikan Yohan Werfete, Ketua Dewan Adat Kaimana yang bertindak sebagai fasilitator. Menurutnya, pergumulan untuk mendapatkan Alkitab dalam bahasa ibu bagi masyarakat suku asli di Kaimana sudah muncul sejak 2013.
[irp]
Dia berterima kasih pada Wycliff Associates bersama tim penerjemah dari Jayapura yang sudah sangat membantu masyarakat asli di Kaimana.(yos)