Kantor DPR Papua Barat PB dan MRPB akhirnya dibuka atas perintah Obet Ayok, setelah sempat dipalang massa aksi Orang Asli Papua, Selasa (14/5/2019) sore.
Tokoh masyarakat yang juga Caleg DPR RI Dapil Papua Barat ini mengaku kecewa.
Sebagai salah satu warga yang membidani lahirnya Provinsi Papua Barat, dia mengatakan merasa tak dihargai karena pejabat tidak hadir memenuhi permintaan massa.
Sementara itu, usai membuka palang, massa menuju kantor Gubernur Papua Barat untuk meletakkan peti mati yang mereka bawa sejak aksi digelar Senin (13/5/2019) kemarin.
[irp]
Peti mati itu oleh massa aksi dinyatakan sebagai simbol matinya hak-hak politik orang asli Papua. Massa juga membawa surat pernyataan yang ditujukan ke Pemprov Papua Barat.(njo)
