Prosesi Adat Warnai Coklit Perdana KPUD Kaimana

Kediaman Wakil Bupati Kabupaten Kaimana Ismael Sirfefa SSos MH jadi lokasi pertama pencocokan dan penelitian (Coklit) perdana KPUD Kaimana, Selasa (17/4).

Coklit ditandai dengan tabuhan tiga tifa panjang yang saling bersahutan, dan tarian serta nyanyian adat suku Irarutu. Selain itu, topi yang menjadi salah satu ciri khas orang Papua, serta noken anyaman yang berisikan pinang, sirih, kapur dan tembakau lilin dikenakan tiga Komisioner KPUD Kaimana yang menjalankan fungsi supervisor ketika itu.

Kedatangan rombongan diterima Wakil Bupati bersama istri, yang keluar dari pintu depan kediaman sambil memukul tifa sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya yang juga merupakan jati diri dari sosok wakil bupati yang satu ini.

Tanpa segan, Wakil Bupati ikut menari sambil memukul tifa panjang miliknya.

Setelah itu, Wakil Bupati dan istri menunjukkan berbagai dokumen yang diminta, seperti Kartu Keluarga, KTP, serta menghubungi anaknya yang sedang kuliah di luar Papua melalui video call untuk diwawancari Pantarli untuk memastikan kebenarannya.

“Saya berharap proses pemuktahiran data hingga pelaksanaan Pileg dan Pilpres nanti dapat berjalan dengan baik dan lancar hingga selesai,” kata Wabup.

Dari situ rombongan melanjutkan perjalanan ke Kediaman Ketua DPRD Kaimana, Frans Amerbay SE, sekira 700 meter dari kediaman Wakil Bupati.

“Saya berharap momentum ini digunakan dengan baik, agar kualitas Pemilu nanti jauh lebih baik, karena dari waktu ke waktu kisruh Pemilu ada pada soal data pemilih. Sejak awal proses harus berjalan dengan baik dan mudah-mudahan dengan ini kita semakin baik dalam memperbaiki proses,” tutur Amerbay.

Rombongan selanjutnya mendatangi kediaman Ketua Dewan Adat Kaimana, Yohan Werfete, sambil menunggu konfirmasi dari Sekretaris Daerah Kabupaten Kaimana Rita Teurupun SSos yang juga menjadi salah satu sasaran Pantarlih perdana ini.

Rombongan merapat ke kediaman Sekkab Kaimana yang baru saja selesai rapat di Kantor Bupati Kaimana pada siang haru. Dan seperti biasanya, ditempat ini pun prosesi tarian adat dilakukan ketika hendak memasuki halaman rumah Sekkab perempuan ini.

Setelah melakukan pendataan di sini, rombongan ke kediaman Kepala Bappeda Kabupaten Kaimana, lalu kediaman Raja Namatota, namun karena beliau tidak berada di rumah, perjalanan dilanjutkan ke Raja Komisi.

Jarum jam ketika itu telah menunjukan pukul 18.00 WIT, namun semangat tim yang juga melibatkan semua staf di kantor tidak surut.

Mereka meneruskan tugas ke kediaman Bupati Kaimana, Drs Matiaa Mairuma, sekira pukul 18.50 WIT. Coklit dirumah terakhir ini pun dilakukan hingga selesai.

Terkait Coklit di hari pertama ini, Jhon Philip Kirwa, SH, Ketua KPUD Kaimana, mengatakan tahapan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia dan juga pada pemilih WNI yang sedang berada di luar negeri.

“Pendataan hari pertama ini sebagai sampel sesuai surat edaran KPU RI yakni terhadap pejabat di daerah seperti bupati, wakil bupati dan pejabat teras lainnya, termasuk tokoh adat, dll,” tandasnya.(cpk3)

Previous articleZonasi Bagian Dari Kebijakan Satu Peta Geospasial
Next articleBPK Ingatkan WTP Harus Bareng Dengan Kesejahteraan