Mawar (nama samaran, red) gadis belia 11 tahun yang ditemukan tidak bernyawa akibat dibunuh orang tidak dikenal di dekat rumahnya, Kamis kemarin, dikenal sebagai anak yang baik, sopan dan ceria di lingkungan sekolahnya di SD Inpres 42 Taman Ria Wosi.
Siswa kelas 5b itu ditemukan tidak bernyawa dengan luka di bagian kepala, lebam di bagian tubuh dan posisi celana turun di paha.
Kepala Sekolahnya, Bertha Dimara, Spd, yang ditemui di kantornya, Jumat (2/3) sangat terpukul dan merasa kehilangan atas insiden yang menimpa muridnya itu.
“Anaknya sangat ceria, dia baik dan sopan dengan guru dan teman temannya. Kami merasa kehilangan dan berduka atas insiden ini,” ujarnya.
Sebagai kepala sekolah dan juga orang tua, dia berharap ke depannya orang tua harus antar jemput anak mereka.
“Sesibuk apapun orang tua, tetap harus bisa antar jemput anaknya. Jaman sekarang, orang tua lebih mempercayai orang lain atau ojek kenalan untuk menjemput anak mereka. Kita tidak bisa mempercayai 100 persen orang lain, apalagi yang bukan keluarga,” tuturnya.
Dia juga meminta kepada pihak kepolisian untuk memberikan jaminan keamanan kepada orang tua dan anak dengan cara menangkap pelaku pembunuhan salah satu siswinya.(njo)