Polda Papua Barat mohon maaf atas insiden yang terjadi terhadap sejumlah wartawan saat liputan peresmian Mapolda Papua Barat olej Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Senin (29/1) kemarin.
Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Hary Supriono dalam pertemuan bersama wartawan di Manokwari, Selasa (30/1) sore tadi mengatakan, telah terjadi miskomunikasi dalam kegiatan peresmian itu.
“Tidak ada maksud menghalang-halangi wartawan. Saya sudah sampaikan sebelumnya ke rekan-rekan wartawan bahwa usai peresmian, akan ada sesi door stop untuk mewawancarai Kapolri,” ujarnya.
Meski demikian, Kabid Humas tetap menyampaikan permohonan maaf baik dari institusi maupun pribadi.
Diakui Hary, Kapolda sangat berkeinginan untuk menghadiri pertemuan bersama wartawan, namun di saat yang sama, Kapolda harus menghadiri vidcon bersama Kapolri terkait Satgas Pilkada, sehingga Kapolda tidak bisa menghadiri kegiatan itu.
Kapolda pun, kata Hary, sore hari kemarin usai peresmian, sudah mengumpulkan para perwira. Beliau tidak ingin kejadian itu terulang lagi.
Kabid Propam, AKBP Rudy Prasetyo, juga menyampaikan permohonan maaf bila ada tindakan atau prosedur pengamanan yang terjadi secara berlebihan.
“Tadi malam saya estafet anggota saya. Saya periksa anggota saya. Memang ada yang tanyakan identitas. Namun, dalam kegiatan seperti itu, provos adalah garda terdepan, jadi kita wajib tahu. Makanya, karena Kapolri, penjagaan yang kita lakukan juga benar benar teliti dan intens. Namun terlepas dari itu, Kabid Propam menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang terjadi secara berlebihan,” ungkapnya.
Diakui Prasetyo, sejak bertugas di Sorong, dia sangat dekat dengan wartawan, sehingga dia tidak menginginkan kejadian kemarin terjadi lagi.
“Bila mana kejadian kemarin menyinggung perasaan profesi wartawan, saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam. Saya harap kemitraan ini tetap berjalan kembali. Silahkan koreksi kami jika kami kurang dalam kinerja. Itu sepatutnya karena kita ini keluarga,” ungkapnya.
Kapolres Manokwari, AKBP Adam Erwindi, juga menyampaikan permohonan maaf. “Saya bersama Kabid Humas dan Kabid Propam adalah orang yang bersalah. Saya selaku penanggung jawab keamanan, Kabid Humas selaku komunikator media, Kabid Propam selaku pengaman di lokasi peresmian. Kami mengakui kesalahan dan mengakui kekurangan yang terjadi dalam kegiatan peresmian kemarin,” tuturnya.
Insiden akibat miskomunikasi itu, kata Erwindi, jadi pelajaran, Polda maupun
Polres. “Kami dan panitia juga mengakui apa yang menjadi kekurangan. Mohon maaf, kasih kita masukan, untuk kemudian kita perbaiki agar ke depan lebih baik lagi,” ujarnya.(njo)