Badan Eksekutif Mahasiswa dan Presma Unipa menuding hati nurani pers telah mati terkait polemik yang terjadi di PT Freport Tembagapura, Timika, Papua.
Presma Unipa, Imanuel Rumere dalam orasinya mengatakan, penyampaian informasi di Timika, terkait penembakan, dan penyanderaan, tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.
Untuk itu, pihaknya meminta agar badan hukum Papua segera bertindak untuk mengidentifikasi persoalan di Tembagapura.
Mereka juga meminta jurnalis baik lokal, nasional dan internasional untuk turun mengambil data faktual di Tembagapura terkait polemik saat ini.(njo)