PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional (MOR) wilayah VIII Maluku-Papua menggelar simulasi penanganan keadaan darurat ketika terjadi luberan BBM, atau kobocoran, yang menyebabkan kebakaran dan juga pencemaran air laut di TBBM Pertamina Manokwari.
Simulasi pada Jumat (10/11) pagi itu mengundang pihak kepolisian, Pemadam Kabakaran Kabupaten Manokwari dan juga BPBD Manokwari.
Operatian Head TBBM Manokwari, Jefri Makahekung usai simulasi mengatakan, simulasi itu selain untuk melatih kesiap siagaan Organisasi Keadaan Darurat, juga untuk memberikan edukasi pada masyarakat sekaligus pemahaman bahwa TBBM benar-benar objek vital yang sangat rawan. Untuk itu kerjasama masyarakat, khususnya yang bermukim di area sekitar TBBM, sangat dibutuhkan.
Simulasi dimulai dari bunyi alarm akibat tumpahan atau luberan BBM di tanki I. Tim keadaan darurat langsung melakukan penanganan. Namun kemudian muncul api di area atap tengki. Upaya pemadaman lalu dilakukan, tapi karena stok air yang kian berkurang, tim kemudian menghubungi Damkar untuk membantu pemadaman.
Satu orang terluka dalam upaya pemadaman tersebut, sehingga tim medis internal melakukan penanganan. Namun, karena luka bakar yang cukup parah, tim kemudian menghubungi RSAL.
Usai melakukan pemadaman, tim menerima informasi ada luberan di laut. Tim melakukan penanganan luberan tersebut dengan menggunakan oil boom, oil skimmer dan beberapa alat lainnya. Oil boom digunakan untuk mengurung luberan agar tidak menyebar, dan kemudian dinetralisir agar tidak mencemari lingkungan.
Saat tim melakukan penanganan luberan di laut, TBBM Manokwari didatangi sekira 10 orang nelayan yang demo terkait luberan minyak yang dapat merusak ekosistem laut. Namun, aksi itu bisa diatasi dengan mediasi antara pihak kepolisian, keamanan internal dengan para warga. Alhasil, semua bisa teratasi. (njo)