Menteri Yembise: Suarakan Berlian di Papua

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) bersama Menteri Yohana Susana Yembise menggelar kampanye gerakan Bersama Lindungi Anak (Berlian) di Kabupaten Merauke, Jumat (27/10).

Dalam kampanye yang bertemakan, Saya Anak Indonesia, Saya Gembira itu, Yembise menyuarakan dengan lantang agar setiap anak perlu diperhatikan, dan suaranya didengarkan.

Menurut perempuan kelahiran Manokwari, 1 Oktober 1958 itu, setiap anak di Kabupaten Merauke harus dipenuhi hak-haknya seperti pendidikan dan kesehatan, agar bisa menjadi pemimpin dan penerus bangsa yang hebat di kemudian hari.

Pemerintah Kabupaten Merauke harus terus memikirkan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah anak, seperti anak-anak korban penyalahgunaan lem dan penelantaran.

“Selamatkan satu anak, maka kita selamatkan Kabupaten Merauke,” ingat Yembise di hadapan ratusan anak-anak, orang tua dan tenaga pendidik yang hadir.

Dalam kesempatan itu, Bupati Kabupaten Merauke, Frederikus Gepze juga menyampaikan pentingnya melindungi, mengedepankan pendidikan dan pemenuhan hak anak agar mereka gembira.

Meski, diakui Frederikus, pekerjaan melindungi anak adalah tanggung jawab semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi dan lembaga masyarakat, orangtua, serta seluruh masyarakat, sehingga dibutuhkan sinergi berkelanjutan.

“Terkait melindungi anak, kami menyadari bahwa saat ini tantangan berat dalam melindungi anak adalah perkembangan zaman dan teknologi sehingga mereka rentan menjadi korban eksploitasi. Karena itu, kami akan memberi perhatian dan kebijakan lebih untuk urusan anak sesuai dengan UU Perlindungan Anak dan berencana lakukan evaluasi tiap tiga bulan,” tuturnya.

Menurut Bupati, Merauke sebagai salah satu kabupaten terjauh di Indonesia tidak lepas dari perhatian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untuk disosialisasikan program dan kebijakan mengenai perempuan dan Anak.

Karena itu, tujuannya adalah meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat jika perempuan dan anak berharga dan merupakan aset bangsa.

“Urusan perempuan dan anak perlu menjadi prioritas seluruh daerah di Indonesia tanpa terkecuali. Dengan partisipasi seluruh elemen masyarakat untuk peduli, maka segala bentuk diskriminasi dan kekerasan pada perempuan dan anak dapat dihapuskan,” tandasnya.(jjm)

Previous articleJoni Saiba Ajak Pemuda Bersatu dan Solid Dukung Pemerintah
Next articleIni Daftar 14 Negara Terbanyak Triliuner Versi UBS, 4 Tahun Lagi Asia Susul Amerika Serikat