Presiden Joko Widodo meminta Direktur Utama PT Jasa Marga, Desi Arryani, untuk menjelaskan hambatan yang dialami dalam proses sekuritisasi aset tol pertama yang sudah memakan waktu sembilan bulan.
Desi menjawab bahwa masih kesulitan menyamakan persepsi di antara pemangku kebijakan.
“Siapa? Yang mana? Dijawab, jadi saya tahu yang saya gebuk yang mana,” kata Presiden menanyakan siapa pihak yang menghambat.
Desi lalu menyatakan pihaknya saat ini tengah menunggu respon dari pihak Direktorat Jenderal Pajak. Presiden berharap agar proses tersebut dapat diselesaikan secepatnya.
Presiden menanyakan ini dalam sambutan acara Pencatatan Perdana Efek Beragun Aset Mandiri JSMR01 Surat Berharga Hak atas Pendapatan Tol Jagorawi (EBA Kelas A) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (31/8).
Presiden mengingatkan agar semua pihak, baik pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun dunia usaha untuk memanfaatkan momentum yang ada saat ini.
Beberapa momentum tersebut adalah investment grade layak investasi, lompatan sebagai negara tujuan investasi, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan meningkatnya peringkat kemudahan berusaha. Semua survei tersebut dilakukan oleh lembaga internasional.
“Kok masih ada yang pesimis, apa lagi yang dicari? Apa lagi yang ditunggu?” tanya Presiden.
Bahkan Presiden pernah menanyakan hal ini kepada wartawan ekonomi. Jawaban dari wartawan tersebut adalah pengusaha masih wait and see. “Yang di-wait apanya, yang di- see apanya lagi?” ucapnya.(***/dixie