Home Blog Page 14

Pemkab Mansel Siap Dukung Pemeliharaan Fasilitas TIK

Pemkab Mansel Siap Dukung Pemeliharaan Fasilitas TIK
Tim Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfo Perstatik) Provinsi Papua Barat, yang dipimpin Kepala Dinas Kominfo Perstatik Papua Barat, Frans P Istia, dalam audiensi dengan Bupati Mansel, 08 Mei 2025. (Foto: ist.)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari Selatan (Mansel) siap mendukung pengembangan dan pemeliharaan jaringan Telekomunikasi Informasi Komunikasi (TIK) di kabupaten tersebut.

Keterangan tertulis yang diterima papuakini menyebutkan, kesiapan tersebut disampaikan Bupati Manokwari Selatan, Bernard Mandacan, kala menerima audiensi tim Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfo Perstatik) Provinsi Papua Barat pada Kamis, 08 Mei 2025.

Bupati Mansel menyatakan masih banyak kekurangan fasilitas jaringan telekomunikasi, terutama akses internet, yang menyebabkan belum optimalnya pelayanan pemerintahan berbasis digital di lingkup Pemkab Mansel.

“Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut Pemkab Mansel butuh dukungan dan kolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk sama-sama membuka kampung-kampung blank spot,” kata Bupati Mansel yang dalam pertemuan tersebut didampingi Sekda Mansel dan Kepala Dinas Kominfo Perstatik Mansel.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kominfo Perstatik Papua Barat, Frans P Istia SSos MM, mengatakan infrastruktur TIK telah dibangun di Kabupaten Mansel medio 2024 lalu sebagai bentuk dukungan percepatan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2018 demi terwujudnya tata kelola Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan memanfaatkan TIK.

Infrastruktur TIK yang sudah dibangun itu diharapkan dapat dimanfaatkan dan dipelihara secara baik. Untuk itu perlu ada kerjasama dan dukungan penuh Pemkab Mansel dalam mengalokasikan anggaran penyewaan bandwidth dan pemeliharaan peralatan TIK.

“Saat ini sangat dibutuhkan satu ruangan, atau gedung yang representatif, untuk jadi ruangan NOC atau Network Operation Center sebagai pusat pemantauan dan pengendalian seluruh jaringan TIK di Kabupaten Mansel,” ungkap Frans P Istia. (*)

Juni Pelantikan Pejabat Eselon III dan IV Pemkab Pegunungan Arfak

Juni Pelantikan Pejabat Eselon III dan IV Pemkab Pegunungan Arfak
Bupati Pegunungan Arfak, Dominggus Saiba SPdK MSi.

Bupati Pegunungan Arfak, Dominggus Saiba SPdK MSi, akan melantik para pejabat eselon III A, III B, dan IV di pekan kedua Juni 2025.

Pelantikan tersebut merupakan upaya mempercepat pembangunan dan efektivitas serta efisiensi jalannya roda pemerintahan.

“Minggu kedua bulan Juni saya sudah lantik pejabat eselon III A, III B, dan eselon IV,” ujar Dominggus Saiba di Ullong, Jumat 09 Mei 2025.

Terkait itu Bupati Pegunungan Arfak meminta para pejabat yang akan dilantik untuk mempersiapkan diri dan bekerja dengan serius untuk mendukung pencapaian visi misi Bupati dan Wakil Bupati.

“Pejabat yang akan saya lantik siap bekerja penuh di Pegaf, harus serius bekerja tidak boleh bermain,” ingat Dominggus Saiba.

Bupati Pegunungan Arfak lalu menegaskan kemajuan di Pegunungan Arfak hanya dapat diraih melalui kerjasama dan kolaborasi semua pihak.

“Kabupaten ini hadir untuk membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Mari kita serius bekerja sesuai moto DOMAN, dengan serius Arfak sejahtera,” pungkas Dominggus Saiba. (*)

UNCRI Manokwari Jalin Kerjasama Dengan UBHARA JAYA

UNCRI Manokwari Jalin Kerjasama Dengan UBHARA JAYA
Rektor UNCRI, Prof Dr Roberth KR Hammar SH MHum MM (kiri), dan Rektor UBHARA JAYA, Irjen Pol (Purn) Prof Dr Drs Bambang Karsono SH MM PhD DCrim (HC) dalam penandatangan nota kesepahaman di Kampus 2 UBHARA Jaya di Bekasi Utara, Jawa Barat, 08 Mei 2025.

Universitas Caritas Indonesia (UNCRI) Manokwari, Papua Barat, menandatangani Nota Kesepahaman sekaligus menjalin Kerjasama dengan Universitas Bhayangkara (UBHARA) Jakarta Raya (JAYA) di Kampus 2 di Bekasi Utara, Jawa Barat.

Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan Rektor UNCRI, Prof Dr Roberth KR Hammar SH MHum MM, dan Rektor UBHARA JAYA, Irjen Pol (Purn) Prof Dr Drs Bambang Karsono SH MM PhD DCrim (HC).

Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dekan Fakultas Hukum UBHARA JAYA, Prof Dr St Laksanto Utomo SH MH dan Dekan Fakultas Hukum UNCRI, Dr Henrikus Renjaan SH LLM.

Kerjasama itu meliputi, antara lain, pertukaran dosen, penelitian Bersama, penerbitan jurnal ilmiah, pertukaran mahasiswa dan atau magang bidang pengajaran dan pengabdian masyarakat, seni, budaya, olah raga, dan organisasi mahasiswa, peningkatan kualitas lulus, dosen dan institusi.

Penandatangan ini turut disaksikan, antara lain, Senat UBHARA JAYA, dosen UNCRI, Pdt Pithein Maniani STM MTh, dan staf UNCRI, Roki Paulinus Kabaresi SE MM. (an/dixie)

Pemkab Pegaf Harap DOAMU Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur dan Telekomunikasi

Pemkab Pegaf Harap DOAMU Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur dan Telekomunikasi

Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) berharap Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan MSi, dan Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani SH MSi (DOAMU), memprioritaskan pembangunan infrastruktur jembatan, jalan, dan sarana telekomunikasi yang belum diselesaikan di periode pertama kepemimpinan pasangan DOAMU.

Keterangan yang diterima papuakini menyebutkan harapan ini dinyatakan Bupati Pegunungan Arfak, Dominggus Saiba SPdK MSi.

“Kami berharap agar Pegaf diberikan perhatian yang lebih besar karena kami telah memberikan dukungan suara yang terbesar bagi pasangan DOAMU dalam Pilkada 2024,” ujar Bupati Pegunungan Arfak dalam penutupan Musrenbang RKPD dan OTSUS tahun 2025.

Dominggus Saiba menyatakan di periode pertama kepemimpinan DOAMU perhatian Gubernur dan Wakil Gubernur terbagi untuk 12 kabupaten dan 1 kota. Kini, seiring terbentuknya Provinsi Papua Barat Daya, maka hanya ada 7 kabupaten di Provinsi Papua Barat.

Bupati Pegaf lalu berharap ada tanda mata dari Gubernur Papua Barat untuk suku besar Arfak dalam periode kedua pemerintahannya.

Hal senada dilontarkan Ketua DPRK Pegunungan Arfak, Yusak Kwan SPd. Menurutnya, sebagai caretaker pertama Bupati Pegunungan Arfak, Dominggus Mandacan harus menanggapi aspirasi masyarakat Kabupaten Pegunungan Arfak.

Yusak Kwan berharap usulan pembangunan infrastruktur dan telekomunikasi yang diajukan oleh Kabupaten Pegunungan Arfak, yang merupakan representasi masyarakat 166 kampung dan 10, dapat direalisasikan. (*)

Kepala Suku Besar Arfak Tanggapi Gubernur PBD Soal DOB Manokwari Barat

Kepala Suku Besar Arfak Tanggapi Gubernur PBD Soal DOB Manokwari Barat
Nataniel D Mandacan, Kepala Suku Besar Arfak Turunan Barendz Mandacan.

Nataniel D Mandacan, Kepala Suku Besar Arfak Turunan Barendz Mandacan, mengingatkan semua pihak, termasuk jajaran Pemprov Papua Barat dan Papua Barat Daya, bahwa  seluruh wilayah di bagian barat Kota/Kabupaten Manokwari mulai dari Distrik Sidey, Distrik Mubrani, Distrik Amberbaken, Distrik Kebar, Distrik Senopi dengan luasan wilayah  13.634.596  Km2 adalah tanah-tanah ulayat  yang tergabung dalam Wilayah Adat Suku Besar Arfak.

Pernyataan mantan Sekprov Papua Barat ini merupakan tanggapan atas pernyataan Gubernur PBD Elisa Kambu, dalam pertemuan dengan Komisi DPR RI di Kota Sorong yang mendukung pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Manokwari Barat, tapi masuk dalam wilayah PBD.

Keterangan tertulis yang diterima papuakini menyebutkan, di tanah ulayat tersebut terdapat 5 distrik tersebut yang mempersiapkan diri untuk mekar dari Kabupaten induk Manokwari dengan usulan nama Tambrau Timur,  bersamaan dengan Kabupaten Tambrauw yang ada saat ini, namun belum disahkan  Pemerintah Repubulik Indonesia.

“Mengapa 4 wilayah pemerintahan distrik Mubrani, Kebar, Senopi, dan Amberbaken) berpindah ke Kabupaten Tambrauw? Untuk diketahui bahwa perpindahan dimaksud  tidak dilakukan secara prosedural pemerintahan, melainkan dirampok oleh oknum masyarakat dan pejabat pemerintah tertentu di Kabupaten Tambrauw,” beber Nataniel D Mandacan.

Nataniel D Mandacan juga mengatakan pernyataan-pernyataan Tokoh Adat Arfak sejak tahun 2008 hingga saat ini, dan jawaban dan pernyataan sejumlah pejabat pemerintah di DPR RI dan Kementerian Dalam Negeri bahwa ketika wilayah 5 distrik hendak membentuk pemerintah kabupaten tersendiri, maka mau tidak mau, suka tidak suka, Kabupeten Tambrauw harus mengembalikan wilayah-wilayah dimaksud yang  sekarang telah dimekarkan lagi menjadi 7 distrik baru.

“Oleh karena itu, saya Nataniel Dominggus Mandacan, anak adat Suku Meyah dalam ikatan Suku Besar Arfak selaku Kepala Suku Besar Arfak turunan Barendz Mandacan, mengimbau setiap figur putra putri Papua yang diijinkan Tuhan Allah untuk menjadi pejabat dan memimpin wilayah pemerintah  selaku Bupati dan Gubernur agar tidak mengacaukan, memecah belah ikatan suku dan adat kami, agar tidak memotong-motong wilayah adat kami. Anak-anak Adat Papua yang menjadi pemimpin pemerintahan di tanah ini yang tahu dan menghargai adatnya, pasti ia menciptakan kedamaian dan keharmonisan dengan suku lain,” pesannya.

Suku Besar Arfak terdiri atas 8 suku yang berdomisili di wilayah-wilayah mulai dari Tembuni, Bintuni, Merdey dan Moskona sekitarnya hingga Ransiki, Oransbari, Anggi, Testega, Minyambouw, Catubouw, dan di Lembah Kebar, Senopi,  dan pesisir pantai Saukorem-Amberbaken, hingga wilayah pesisir pantai Mubrani, Sidey, wilayah Masni, Prafi, Warmare, Pantai Utara Manokwari dan wilayah besar Manokwari adalah wilayah dan tanah adat Arfak. Khusus di dataran Sidey hingga Kebar, Senopi dan Ambebaken didomisil masyarakat adat suku Mpur, suku Meyah dan Suku Karon Gunung.

“Kami punya jati diri sebagai orang Arfak, punya komitmen untuk lahir dari kandungan leluhur Tanah Adat Arfak, untuk menjadi DOB calon Kabupaten Manokwari Barat. Tolong ingat  dan camkan niat dan komitmen adat kami,” tandas Nataniel D Mandacan.

Seperti diberitakan sebelumnya, alasan  masuknya 4 distrik ini dari Kabupaten Manokwari ke Kabupaten Tambrauw adalah bagian dari langkah politik terkait pemekaran PBD yang dikenal dengan istilah check in dan check out.

Hal ini juga disebutkan Ketua Komisi II DPR RI, kala itu, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, dalam rapat Panitia Kerja (Panja) RUU Papua Barat Daya di ruang rapat Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Agustus 2022, seperti dilansir Tempo pada 01 September 2022. (*/dixie)

Serahkan DPPA, Bupati Pegunungan Arfak Ingatkan OPD Segera Lelang Pekerjaan

Serahkan DPPA, Bupati Pegunungan Arfak Ingatkan OPD Segera Lelang Pekerjaan
Penyerahan Dokumen Pergeseran Pelaksanaan Anggaran tahun 2025 ke OPD-OPD Kabupaten Pegunungan Arfak di Aula YOSMAR di kantor bupati di Ullong, Rabu 07 Mei 2025.

Bupati Pegunungan Arfak, Dominggus Saiba SPdK MSi, mengingatkan semua OPD yang memiliki pekerjaan fisik, maupun pengadaan, untuk segera melakukan pelelangan agar tidak terjadi keterlambatan pelelangan yang berdampak pada keterlambatan pelaporan.

“Keterlambatan pekerjaan tertumpuk hingga akhir Desember tidak boleh terjadi lagi,” ujar Dominggus Saiba didampingi Wakil Bupati Pegaf, Andy Salabai SKM.

Keterangan terulis yang diterima papuakini menyebutkan penegasan ini disampaikan Bupati Pegaf dalam penyerahan Dokumen Pergeseran Pelaksanaan Anggaran tahun 2025 ke OPD-OPD di Aula YOSMAR di kantor bupati di Ullong, Rabu 07 Mei 2025.

Bupati Pegaf juga menyatakan mulai 2026 penyerahan DPA sudah dilakukan di bulan Februari agar proses lelang pekerjaan dan pelaporan tepat waktu.

Serahkan DPPA, Bupati Pegunungan Arfak Ingatkan OPD Segera Lelang Pekerjaan
Penyerahan Dokumen Pergeseran Pelaksanaan Anggaran tahun 2025 ke OPD-OPD Kabupaten Pegunungan Arfak di Aula YOSMAR di kantor bupati di Ullong, Rabu 07 Mei 2025.

“Dokumen DPA ini bukan milik pribadi, jadi harus disampaikan ke staf dan sekretaris agar dikerjakan bersama untuk kepentingan pembangunan daerah,” ingat Dominggus Saiba.

Senada dengan itu, Wakil Bupati Pegaf Andy Salabai mengingatkan penggunaan anggaran harus dilakukan secara optimal agar tidak ada pengembalian anggaran ke kas daerah.

“Kalau ada anggaran yang kembali ke kas daerah maka daerah yang rugi karena tidak optimal digunakan untuk pembangunan daerah,” ingat Andy Salabai. (*)

Pemprov Papua Barat Susun Dokumen RPB 2025 – 2029

Pemprov Papua Barat Susun Dokumen RPB 2025 - 2029

Pemerintah Provinsi Papua Barat menyusun dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) 2025-2029 sebagai optimalisasi upaya mitigasi terhadap potensi bencana.

Menurut Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat, Otto Parorrongan, penyusunan dokumen tersebut merupakan bagian integral rencana pembangunan daerah yang terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.

“Papua Barat masuk kategori sedang tinggi dalam Indeks Risiko Bencana Indonesia 2025, makanya Indeks Ketahanan Daerah (IKD) perlu ditingkatkan lagi,” ujar Otto Parorrongan dalam Focus Group Discussion RPB Provinsi Papua Barfat 2025 – 2029 di Manokwari, 06 Mei 2025.

Sementara itu, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat, Derek Ampnir, RPB Papua Barat mengakomodasi strategi mitigasi, penanggulangan bencana, maupun pascabencana yang melibatkan TNI, Polri, Basarnas, dan pihak swasta. (*)

Ketua DPRK Pegaf Ingatkan OPD Segera Tuntaskan Renja

Ketua DPRK Pegaf Ingatkan OPD Segera Tuntaskan Renja
Yusak Kwan

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pegunungan Arfak (Pegaf), Yusak Kwan SPd, mengingatkan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah [OPD] untuk segera menyusun dan menyelesaikan Rancangan Kerja (Renja) OPD sesuai visi misi Bupati dan Wakil Bupati Pegunungan Arfak, Dominggus Saiba SPdK MSi dan Wakil Bupati Andy Salabai SKM.

“Harus selesai tepat waktu agar tidak terjadi keterlambatan sebelum 19 Agustus 2025,” ujar Yusak Kwan.

Setelah pembahasan RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak 2025 – 2029 tuntas, tugas pimpinan OPD selanjutnya adalah menyusun rencana kerja strategis sesuai visi misi dn Wakil Bupati.

“Renja strategis sesuai visi misi Bupati dan wakil Bupati inilah yang akan dituangkan dalam dokumen RPJMD dan ditetapkan sebagai Peraturan Daerah,” jelas politisi PAN ini.

Dia mengingatkan sebagai lembaga pengawasan, DPRK Pegaf akan terus mengawal dan memastikan tugas pemerintah terlaksana sesuai janji dan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Pegaf pada masyarakat di 10 distrik dan 166 kampung. (*)

Pemprov Papua Barat Komit Genjot Kualitas Pendidikan

Pemprov Papua Barat Komit Genjot Kualitas Pendidikan
Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan MSi.

Pemerintah Provinsi Papua Barat komit meningkatkan kualitas Pendidikan sesuai butir 4 Asta Cita yang merupakan prioritas nasional. Caranya antara lain melalui peningkatan kesejahteraan dan kapasitas tenaga pendidik.

Ini dinyatakan Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan Mandacan MSi, menjawab pekerja pers usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Manokwari, Jumat 2 Mei 2025.

Pembiayaan peningkatan kapasitas itu sudah disepakati dalam rapat kerja dengan para bupati dari tujuh kabupaten di Papua Barat. Pelatihan ini akan dilakukan melalui kerja sama dengan Profesor Yohanes Surya mulai pertengahan Mei 2025.

Gubernur Papua Barat juga mengatakan baru-baru ini para gubernur diundang Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi SMA unggulan di Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

“Ini menjadi catatan penting bagi kita di Papua Barat, dan kami siap menyambut program nasional SMA Unggulan Garuda. Lokasi sudah kami siapkan, dan sekolah ini nantinya akan menggunakan sistem asrama,” ungkapnya.

Selain itu, Pemprov juga sedang menyiapkan pendirian Sekolah Rakyat di setiap kabupaten dengan pola asrama. Sekolah ini dirancang untuk membantu warga kurang mampu agar tetap bisa mengakses pendidikan berkualitas.

“Kami ingin agar semua anak, termasuk dari keluarga yang kurang mampu, mendapatkan kesempatan yang sama dalam pendidikan,” tegas Mandacan. (an/dixie)

error: Maaf, hargai Hak Cipta