Bupati Kabupaten Kaimana Fredy Thie menekankan upaya percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem harus dilaksanakan secara holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi antar pemangku kepentingan melalui kerja-kerja kolaborasi.
Hal itu disampaikan Bupati Kaimana dalam rapat antara Pemkab Kaimana dan Tim Satgas Stunting dan Kemiskinan Ekstrim Provinsi Papua Barat d Kaimana, 11 Juni 2023.
Rapat tersebut turut dihadiri, antara lain, Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, Wabup Kaimana, Hasbullah Furuada, Sekretaris Daerah Kaimana, Donald R Wakum, DPRD, jajaran TNI-Polri, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Rapat ini merupakan tindak lanjut dari kunker Penjabat Gubernur Papua Barat medio April 2023 lalu. Pada pertemuan ini Bupati Kaimana mempertegas bahwa komitmen Pemda terkait masalah stunting dan kemiskinan ekstrem akan menjadi perhatian serius untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.
“Untuk memperoleh data yang tepat perlu didukung oleh sumber daya manusia yang terorganisir secara baik mulai dari tingkat kampung sampai kabupaten hingga provinsi dan pusat,” ucap Bupati Kaimana.
Orang nomor satu di Kaimana itu juga menyampaikan data balita sasaran (Balita Stunting) sesuai PKM dan Distrik sebanyak 271 anak sesuai data Elekronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) Kabupaten Kaimana.
Bupati juga menyampaikan kepada Tim Satgas terkait kondisi kemiskinan di Kaimana. Tahun 2022 Kaimana berada 10.011 keluarga, atau 15,29 persen dari total penduduk 63.633 jiwa. 767 kepala rumah tangga dari 10.011 itu dikategorikan kemiskinan ekstrem.
Bupati Kaimana juga mengingatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar rancangan kerja tahun 2024 didukung dengan program dan kegiatan yang dapat mengatasi beberapa karakteristik kemiskinan maupun stunting di Kaimana. Misalnya berkaitan dengan sarana air bersih, perbaikan ekonomi produktif masyarakat miskin, dan gizi.(***/yos)