Sekjen Jenderal Barisan Relawan Jokowi, Utje Gustaaf Patty, menyayangkan tak efektifnya tindaklanjut program Nawacita Presiden Joko Widodo di Papua Barat pada 2017 lalu.
Itu menyebabkan banyak anggaran program Nawacita yang kembali ke kas negara saat tahun aggaran berakhir.
“Banyak program yang sudah disiapkan dan terpampang di web Kementerian tapi pemerintah daerah tidak tidak mencoba mengaksesnya, sehingga banyak program yang lewat begitu saja. Habis tahun Anggaran dananya kembali ke kas Negara,” ujar Patty, Rabu (11/4) malam di Manokwari.
Menurut Patty, yang terlihat saat ini adalah pembangunan infrastruktur. Padahal, ada program lainnya seperti
pengembangan pertanian.
Hanya saja, program yang sudah maupun yang sedang dalam pengerjaan itu tidak terekspose dengan baik, sehingga tidak diketahui secara umum oleh masyarakat.
Terpisah, Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, mengakui ada sejumlah dana kegiatan tugas-tugas pembantuan di 2017 yang tidak terserap, sehingga dikembalikan ke kas negara. Anggaran itu, antara lain, pada kegiatan DAK infrastruktur bidang pendidikan.
“Itu karena pada 2017 kesiapan Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk melakukan lelang berbagai pekerjaan sangat terlambat,” tutur Wagub menjawab papuakii.co via ponselnya, Kamis (12/4).
Selain itu, ULP baru dibentuk serta baru mencari-cari pola atau mekanisme kerja.
Di sisi lain, seluruh kegiatan tugas pembantuan itu sudah harus berjalan paling lambat di Juni 2017.
“Kita harapkan tahun ini tidak akan terjadi lagi kondisi seperti itu,” tegas Wagub.(cpk1/njo)